Rancangan Acak Lengkap (RAL) non Faktorial

 Rancangan Acak Lengkap 

    Dalam percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sebanyak n satuan percobaan diperlukan. Satuan-satuan percobaan tersebut diusahakan seseragam mungkin kondisinya, sehingga tidak ada sumber keragaman lain yang dapat dikendalikan. 

    Setiap perlakuan harus secara acak dialokasikan ke beberapa satuan percobaan. Apabila perlakuan ke-i muncul n kali dalam percobaan tersebut, biasanya disebut n ulangan untuk perlakuan ke-i. Rancangan acak lengkap yang menggunakan n untuk perlakuan ke-i dan dari tiap satuan percobaan hanya diamati satu kali disebut Rancangan Acak Lengkap Dasar. 

    Salah satu persyaratan penggunaan RAL adalah satuan percobaan haruslah seseragam mungkin untuk mengurangi kesalahan. Dalam situasi percobaan bagaimana, persyaratan macam itu dapat dipenuhi ? Dalam berbagai percobaan, mungkin terdapat banyak faktor tercakup yang keseragaman sempurnanya tidak akan didapatkan. Dapatkah peneliti melakukan sesuatu untuk meningkatkan derajat keseragaman ? 

    Seorang peneliti yang menginginkan menggunakan RAL harus menguji terlebih dahulu semua faktor atau sumber keragaman yang mungkin menyebabkan satuan percobaan tidak seragam, dan harus mengambil langkah-langkah yang tepat guna mempertahankan kehomogenan satuan percobaan. Bila hal ini tidak dimungkinkan, peneliti harus mempertimbangkan untuk menggunakan rancangan percobaan lainnya. 

Keuntungan dan Kerugian 

    RAL merupakan rancangan percobaan yang paling sederhana dan mempunyai beberapa keuntungan. Keuntungan yang penting diantaranya mencakup: 

1. Keluwesan. Tidak ada pembatasan dalam hal banyaknya perlakuan ataupun banyaknya ulangan dalam perlakuan. Rancangan Acak Lengkap Sigit Nugroho, Ph.D. 25 

2. Kemudahan dalam analisis. Dari beberapa rancangan, RAL sangatlah mudah untuk dianalisis, bahkan dengan ulangan tiap perlakuan yang tidak sama. 

3. Memberikan derajat bebas maksimum untuk pendugaan Galat Percobaan. Hal ini penting khususnya untuk percobaan yang menggunakan jumlah satuan percobaan yang kecil atau percobaan-percobaan yang keragaman faktor luarnya (extraneous variation) besar. 

    Sedangkan kerugian utama dari RAL adalah rancangan ini relatif tidak efisien bila ada rancangan percobaan lain yang lebih tepat. Hal ini bersumber dari fakta bahwa semua keragaman yang tidak kita ketahui (serta keragaman faktor luar yang dapat dikendalikan) tercakup dalam galat percobaan.

    Cara mengajar dosen merupakan suatu rangkaian kegiatan penyampaian materi kepada mahasiswa agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan materi tersebut. Untuk dapat menentukan kualitas kinerja dosen perlu adanya kriteria yang jelas. Dalam [1], dinyatakan bahwa kinerja dosen adalah kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas yang dimiliki dosen dalam menyelesaikan suatu pekerjaannya. 

    Penilitian kinerja dosen diperlukan dalam kerangka penjaminan mutu internal dalam bentuk umpan balik bagi dosen, sekaligus berfungsi untuk mengawasi dosen dalam tugas pokoknya serta peningkatan layanan atas mahasiswa. Kinerja dosen dapat dilakukan melalui penilaian dan evaluasi kinerja. Oleh karena itu kriteria yang di jadikan untuk mengevaluasi, sekaligus berfungsi sebagai alat untuk mengawasi kinerja dosen adalah cara mengajar di kelas. Evaluasi kinerja dosen yang berbasis pengawasan ini biasanya di laksanakan oleh pemimpin jurusan, mahasiswa, maupun tenaga yang ditetapkan oleh fakultas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peringkat cara mengajar dosen menurut mahasiswa Jurusan matematika FMIPA Unpatti. Penelitian ini akan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). RAL merupakan rancangan yang paling sederhana diantara rancangan-rancangan percobaan yang lain. Dalam rancangan ini perlakuan dikenakan sepenuhnya secara acak terhadap satuan-satuan percobaan atau sebaliknya. Pola ini dikenal sebagai pengacakan lengkap atau pengacakan tanpa pembatasan. Pada umumnya, rancangan ini biasa digunakan untuk percobaan yang memiliki media atau lingkungan percobaan yang seragam atau homogen 

    . RAL adalah jenis rancangan percobaan yang paling sederhana dan paling mudah jika di bandingkan dengan jenis rancangan percobaan yang lain. RAL hanya bisa digunakan pada percobaan dengan jumlah perlakuan yang terbatas dan satuan percobaan harus homogen atau faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus dapat di kontrol 

    . RAL atau Completely Randomized Design merupakan salah satu model rancangan dalam rancangan percobaan. RAL digunakan bila unit percobaan homogen. Rancangan ini disebut rancangan acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit percobaan. RAL digunakan bila faktor yang akan diteliti satu faktor atau lebih dari satu faktor. Penelitian ini menggunakan 30 responden (mahasiswa jurusan matematika) dengan variasi terbagi atas mahasiswa IPK rendah, sedang, dan tinggi. Sehingga memungkinkan perhitugan dengan keragaman penilaian terhadap cara mengajar dosen. Dari data hasil penilaian mahasiswa terhadap cara mengajar dosen, perlu dilakukan uji kenormalan dan uji kehomogenan karena RAL termasuk dalam statistik parametrik. Pada RAL, perlakuan diatur dengan menggunakan pengacakan secara lengkap sehingga satuan percobaan memiliki peluang yang sama untuk setiap perlakuan.

     Aplikasi RAL terdiri dari pengacakan dan perhitungan untuk membuat tabel anova. Pengacakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis yang tepat dari setiap perlakuan yang diujicobakan. Hasil pengacakan perlakuan yang dilakukan pada tahap sebelumnya akan di hitung untuk membuat tabel anova. Nilai-nilai dari hasil perhitungan akan di lihat apakah gagal tolak atau tolak 𝐻0. Jika hasil analisis yang didapat adalah tolak 𝐻0 maka analisis akan dilanjutkan dengan pengujian beda nilai ratarata (pengujian lanjut). Metode pengujian beda nilai rata-rata yang digunakan adalah metode Duncan multiple range test (DMRT).  




   Analisa data menggunakan SPSS



link youtube

Komentar

Postingan Populer